You are currently viewing FKM Unimus Gelar Kuliah Praktisi: Mahasiswa Belajar Langsung dari Epidemiolog Lapangan

Semarang, 23 Desember 2023 — Untuk memperkuat pemahaman mahasiswa tentang peran strategis seorang epidemiolog dalam sistem layanan kesehatan masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menyelenggarakan Kuliah Praktisi bertajuk “Pengalaman Epidemiolog dalam Melaksanakan Skrining, Surveilans, dan Penyelidikan Kejadian Luar Biasa (KLB)”. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Kuliah Bersama (GKB) 2 Lantai 8, dan diikuti oleh mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat.

Kuliah ini menghadirkan tiga narasumber yang merupakan praktisi epidemiologi aktif, yaitu:

  • Winda Septy Tyaningrum, SKM (Epidemiolog Puskesmas Kagok, Kota Semarang),

  • Catra Astrika Nuswantara, SKM (Epidemiolog Puskesmas Gayamsari, Kota Semarang), dan

  • Iwan Satrianto, SKM (Epidemiolog sekaligus Kepala Puskesmas Toroh I, Kabupaten Grobogan).

Masing-masing narasumber membagikan pengalaman lapangan mereka dalam melaksanakan tugas-tugas epidemiologi yang mencakup skrining penyakit, kegiatan surveilans kesehatan, serta penyelidikan KLB di wilayah kerja masing-masing.

Dalam pemaparannya, Winda Septy Tyaningrum menjelaskan pentingnya program skrining sebagai upaya deteksi dini untuk mencegah berkembangnya penyakit kronis dan menular di masyarakat. “Skrining menjadi kunci dalam intervensi pencegahan sekunder. Dengan data yang akurat dan pendekatan berbasis komunitas, kita bisa mencegah komplikasi sejak awal,” ungkapnya.

Sementara itu, Catra Astrika Nuswantara menekankan peran penting surveilans sebagai alat monitoring tren penyakit secara berkala. Ia membagikan bagaimana analisis data rutin menjadi dasar pengambilan keputusan di Puskesmas. “Melalui surveilans yang baik, kita bisa mendeteksi potensi lonjakan kasus lebih cepat dan menyusun langkah antisipatif yang tepat,” ujarnya.

Iwan Satrianto, sebagai kepala puskesmas dan epidemiolog, berbagi pengalaman dalam menangani KLB secara langsung di wilayah Grobogan. Ia menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor serta kesiapsiagaan dalam merespons kejadian luar biasa. “Tantangan di lapangan sangat dinamis. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan prosedur, dan kemampuan memimpin tim dalam kondisi darurat,” jelasnya.

Kuliah praktisi ini mendapat sambutan hangat dari para mahasiswa. Antusiasme terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan serta diskusi aktif yang berkembang selama sesi berlangsung.

Melalui kegiatan ini, FKM Unimus berharap dapat terus menjembatani pembelajaran teori di kelas dengan realitas profesi di lapangan, serta menginspirasi mahasiswa untuk menyiapkan diri sebagai tenaga kesehatan masyarakat yang andal dan siap terjun langsung ke masyarakat.

Leave a Reply